Blog

Kritik dalam Segelas Es Kopi

Kaos Murah – Siang itu hari terasa panas sekali, ya seperti hari-hari biasanya sih, Jogja juga panas. Entah sebenarnya Kota Pelajar ini mulai panas sejak kapan. Seingat Tumang beberapa tahun ke belakang kota yang terkenal dengan makanan gudeg ini tidak sebegitu panas seperti sekarang. Ya masih ada segar-segarnya lah. Saat ini boro-boro segar, terik siang hari terasa sangat menyengat. Bahkan di Kali Urang pun, yang awalnya tempat orang ingin merasakan suasana teduh dan dingin saat ini juga panasnya minta ampun.

Ah mungkin kondisi ini diakibatkan banyaknya kendaraan di Jogja, dan bisa juga dikarenakan banyaknya gedung menjulang tinggi yang kata orang-orang disebut sebagai tempat menginap, batin Tumang sambil terus mengegas Suzuki RC yang biasa dipanggil blacky meski warnanya sudah tidak hitam lagi. Memang beberapa tahun terahir ini, lalu lintas di kota Jogja sudah mulai crowded dengan hadirnya ribuan kendaraan. Parahnya lagi, etika berkendara orang jawa yang sopan di jalan sudah mulai ditinggalkan, terlihat dari para pengendara yang sudah tidak punya rasa sabar. Bel-bel selalu dilayangkan di lampu merah yang disana penuh dengan antrian kendaraan bermotor, kadang bisa membuat emosi pengendara semakin terbakar di bawah terik yang sedang membakar pakaian luar dari para pengendara.

Blacky dibelokan ke keri parkir tepat di bawah pohon beringin. ‘Ah segarnya’, batin Tumang di bawah pohon beringin. Ya mungkin inilah satu-satunya tempat di kota Gudeg yang masih menyisakan kesejukan dan kesegaran setelah yang lain habis tergerus oleh arus pembangunan gedung yang begitu brutal.

“Pak seperti biasa nggih?!” pinta Tumang ke pedangang angkringan yang tepat berada di bawah pohon beringin itu. Seperti biasa, si penjualpun sudah tahu apa yang dimaksud Tumang. Tak lama kemudian segelas es kopi sudah tersaji tepat di depan Tumang. Rupanya Angkringan Sor Ringin ini adalah tempat favorit buat Tumang untuk nongkrong. Bukan hanya tumang sebetulnya, banyak juga orang yng terlihat ikut ‘ngangkring’ di Angkringan ini. ‘Mungkin mereka sedang menyegarkan pikiran dengan udara segar di tengah hiruk pikuknya perkotaan’ batin Tumang lagi.

Tak lama kemudian datang seorang pemuda yang mengendarai sepera motor, “Sory dab telat, macet banget tadi di jalan Kaliurang” kata si pemuda kepada Tumang.

“Tidak apa boy, Aku juga belum lama nyampe. Iya wajar boy kalau macet, Jogja sekarang banyak kendaraan. Lalu lintas jadi padet, jadinya banyak macetnya”, balas Tumang.

“Gimana dab, diel dengan klien yang mau pesan kaos dengan tema kaos kritik sosial kemarin?” tanya si Kancil, panggilan pemuda yang baru datang tadi.

“Jadi dong boy, pesan kaosnya lumayan banyak boy. Kayaknya mau dipakai buat kegiatan gitu, yang isinya tentang kritik sosial” jawab tumang sambil menyalakan Jarum Supernya.

“Wah cocok dong dab, kampanye sosial dengan menggunakan kaos murah. Kayaknya juga sudah banyak dipakai ya boy model kampanye sosial seperti itu?”, tanggap Kancil sambil mengunyah Nasi Kucing khas angkringan.

“Iya boy, Tempat Bikin Kaos kita sudah banyak juga melayani clien yang membuat kaos untuk kepentingan kampanye sosial. Ada yang digunakan untuk penggalangan dana seperti yang dilakukan komunitas Blood For Others. Ada juga yang murni kritik sosial kepada pemerintah, karena memang kaos distro yang digarap si klien memang untuk kritik, dan masih banyak yang lain boy” Jawab tumang.

Kebetulan Tumang dan Kancil adalah salah dua dari pengelola vendor kaos atau tempat bikin kaos. Mereka berdua memang sering mengadakan meeting dengan menikmati suasana angkringan dibandingkan harus di kantor. Sampai seringnya mereka nongkrong di angkringan Sor Ringin ini, mereka berdua sudah dianggap pelanggan spesial oleh si empunya angkringan. Sangkin spesialnya, kalau makannya banyak, waktu tagihan bayar kadang lupa sudah makan berapa bungkus nasi kucing dan gorengan, si empunya angkringan tetap saja selalu bilang, “jangan lupa besok kesini lagi ya mas”.

Sampai jumpa di Inspirasi Kopi edisi berikutnya.

(Visited 30 times, 1 visits today)

This Post Has 0 Comments

Leave A Reply






1 + 7 =

wa